Monetisasi Facebook: Kenapa Pengikut Tidak Pernah Bertambah?

 

Monetisasi Facebook: Kenapa Pengikut Tidak Pernah Bertambah?

Untuk menjadi konten kreator di Facebook, jumlah pengikut memang cukup berpengaruh, meskipun bukan kunci. Banyak konten kreator bahkan "mengemis" agar diikuti atau di-follow dengan iming-iming di follow balik. Jika semua kerjasama, bisa jadi tercapai 5000 atau bahkan lebih, Namun, setelah itu apa? Sudah selesai? Bagaimana selanjutnya?

Pernahkah anda mengikuti suatu akun tanpa dimintai untuk mengikuti? Jika pernah, coba jelaskan kenapa? Apakah karena anda suka dengan kontennya? Apakah karena tidak mau ketinggalan informasi atau konten terbarunya? Bisa jadi alasan diatas atau mungkin ada alasan-alasan lain.

Lalu, kenapa harus dia yang anda ikuti? Bukankah ada konten kreator yang serupa tak sama? Salah satu teori menyebutkan bahwa hal ini didasari oleh keinginan dari seseorang atau anda untuk sekedar mengetahui atau belajar dari cerita, pengalaman, pengetahuan, atau bahkan perasaan dari seseorang atau suatu kelompok. 

Baca Juga: Marak Penipuan, Begini Cara Mengetahui Loker Palsu

Alasan lain menyebutkan karena adanya keinginan kita untuk mengetahui kemudian membandingkannya dengan kehidupan kita. Hal ini bisa kita sebut sebagai suatu dampak negatif, jika kita menggunakannya untuk menghukum diri sendiri dan lupa bersyukur. Terlepas dari itu semua, yang pasti ada kemungkinan kita memiliki daya tarik bagi orang lain. 

Inilah yang harus bisa kita pelajari dan cari tahu apa yang bisa kita lakukan di media sosial, sehingga orang lain tertarik untuk mengikuti kita tanpa meminta mereka melakukannya. Sebelumnya sudah kita bahas tentang Niche Konten dan Perannya yang dapat membantu kita berkembang. 

Beberapa konten kreator mungkin sudah mengetahui niche dan sudah mulai menerapkannya. Namun, pengikut masih tetap segitu-gitu saja. Tidak berkembang. 

Beberapa hal dibawah ini bisa anda terapkan untuk menaikkan level konten anda. 

1. Kualitas Konten atau Video

Ketika berbicara soal konten, maka yang perlu diperhatikan bukan sekedar isi tapi juga kualitas video yang kita bagikan. Kedua hal tersebut merupakan kunci. Setiap orang akan lebih nyaman dengan konten yang kualitasnnya bagus, baik secara isi maupun tampak luarnya. Tampak luar disini maksudnya adalah apakah videonya blur? Apakah pengambilan video stabil dan tidak goyang? Transisi dari satu angle ke angle lain smooth atau halus?

Mungkin ketika berbicara kualitas konten, bagi kita pemula masih sangat kesulitan karena terbatas oleh peralatan yang apa adanya atau belum profesionalnya kita mengambil video dan sebagainya. Tapi, jangan langsung lemas, menyerah, atau bahkan mengeluh. Tetaplah membuat konten sembari belajar untuk meningkatkan lagi. Mungkin kualitas tampak luar belum bisa maksimal, maka perkuat di isi konten yang bisa membuat orang lain betah. 

2. Call to Action (Ajakan Bertindak)

Call to Action atau sering disebut CTA merupakan sebuah istilah yang artinya sebuah ajakan bertindak kepada pengguna agar melakukan transaksi atau hal lain yang kita inginkan. Misalnya, dalam konteks konten kreator di Facebook, adalah setiap diakhir video ajak pengguna Facebook untuk mengikuti agar tidak ketinggalan konten selanjutnya. Jika konten kita sudah menarik, mereka akan dengan senang hati mengikutinya. 

3. Thumbnail (Miniatur Gambar, Konten, Video)

Thumbnail sangat berpengaruh dalam meningkatkan penonton dan pengikut. Thumbail atau minatur gambar yang dapat memberikan gambaran besar isi dari konten agar pengunjung tahu apa yang akan ditonton. Nah, disini kita tidak boleh berbohong atau membuat thumbnail yang menjebak. Bisa-bisa pengunjung akan kesal, tidak suka, dan bahkan memblokir atau melaporkan ke Facebook. 

Salah satu contoh thumbnail yang bisa anda coba atau tiru adalah video dibawah ini. Terbilang simpel, tapi bisa menggambarkan isi dari video yang akan ditonton pengguna.


4. Usahakan Video Singkat, Padat, dan Jelas

Zaman sekarang, kebanyakan pengguna media sosial lebih tertarik dengan video pendek. Itulah kenapa Facebook mengeluarkan Reel, TikTok dengan video singkatnya, dan Youtube dengan Shorts. Manusia milenial lebih condong dengan hal-hal yang singkat tapi padat dan juga jelas. Mereka mudah bosan. Jadi dengan video pendek konten harus bisa bisa menyampaikan informasi, pesan, atau cerita yang padat dan jelas. Auto banjir pengikut atau follower. Namun, bukan berarti video panjang tidak perlu ya, Nanti kita bahas lebih dalam lagi, kenapa perlu membuat konten yang lebih panjang.  

Nah, segitu dulu yang bisa kami bagikan saat ini. Silakan diterapkan. Jangan lupa untuk berbagi dengan teman-teman biar mereka lebih paham lagi. 

Konten terbaru dan yang lainnya bisa dilihat DISINI. Jika tertarik untuk berbagi konten dengan bebas, bisa bergabung di Grup Facebook Sesama Konten Kreator atau Grup Komunitas Konten Kreator di WhatsApp. Salam kreator.   

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mempromosikan Kegiatan, Lomba, Kompetisi, Olimpiade, Seminar, Workshop, event besar

Rekomendasi Catering Halal dan Higienis di Jakarta Untuk Para Wanita Karir

CONTOH ESAI: SALING SINERGI ANTAR LINTAS SEKTORAL LEMBAGA NEGARA UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

CONTOH ESAI TENTANG PENDIDIKAN: "DEVELOPMENT LEARNING"

CONTOH ESAI: MODIFIKASI BONGGOL JAGUNG DAN PISANG KUNING SEBAGAI BAHAN PANGAN ALTERNATIF

CONTOH ESAI TENTANG PENGUATAN PEREKONOMIAN DESA MELALUI 'HOME INDUSTRY'

CONTOH ESAI GAGASAN UNTUK LOMBA NASIONAL & INTERNASIONAL