CerMot: Nelayan Desa Tidak Menghiraukan Saran Seorang Pakar Bisnis

 

CerMot: Nelayan Desa Tidak Menghiraukan Saran Seorang Pakar Bisnis

Suatu ketika ada seorang pengusaha yang sedang duduk di pantai di sebuah desa kecil di Jogja.

Saat dia duduk, beristirahat sejenak dari padatnya jadwal sehari-hari, dia melihat seorang nelayan mendayung perahu kecil kembali ke pelabuhan. Di dalam perahu ada beberapa ikan besar.

Pengusaha tersebut heran dan bertanya kepada nelayan tersebut, “Berapa lama waktu yang kamu perlukan untuk menangkap ikan sebanyak itu?” Dan dia menjawab, “Oh, tidak terlalu lama.”

Pengusaha itu bingung, “Mengapa kamu tidak memancing lebih lama agar dapat menangkap lebih banyak lagi?”

"Lagi? Ini cukup untuk memberi makan seluruh keluarga saya dan bahkan memberikan sebagian kepada tetangga saya,” kata nelayan tersebut.

“Jadi, apa yang kamu lakukan sepanjang harimu?” tanya pengusaha itu.

Nelayan itu menjawab, “Ya, saya biasanya setelah menangkap ikan pada pagi hari, saya pulang, cerita dengan istri saya, dan bermain dengan anak-anak saya. Di sore hari, saya tidur siang dan membaca. Di malam hari, aku pergi ke desa untuk minum bersama teman-temanku, bermain gitar, bernyanyi, dan menari hingga larut malam!”

Dengan gaya yang gagah, pengusaha itu memberi saran.

“Saya memiliki gelar PhD di bidang bisnis! Saya dapat membantu Anda menjadi lebih sukses. Mulai sekarang, Anda harus menghabiskan waktu lebih lama di laut dan menangkap ikan sebanyak-banyaknya. Jika Anda sudah cukup menabung, belilah perahu yang lebih besar untuk menangkap lebih banyak ikan.

Lihat Juga: 5 Alat Marketing Media Sosial Terbaru Untuk Bisnis Online

Kemudian bangun perusahaan Anda sendiri, membangun pabrik produksi untuk menangkap ikan dan mengatur proses distribusi, dan pindah ke kota untuk membuka lebih banyak cabang lagi.”

Nelayan kemudian bertanya, “Lalu setelah itu?”

Pengusaha itu tertawa, “Setelah itu, Anda bisa hidup seperti raja, menjual saham Anda, dan menjadi kaya!”

"Dan setelah itu?" Tanya sang nelayan sekali lagi.

“Setelah itu, kamu bisa pensiun, pindah ke rumah di tepi laut, bangun pagi untuk pergi memancing, lalu pulang ke rumah untuk bermain dengan anak-anakmu, bercerita dengan istrimu, tidur siang dan bersenda gurau dengan teman-temanmu, bermain gitar, dan menari di malam hari!”

Karena bingung, nelayan itu bertanya, “Tetapi bukankah itu yang sudah saya lakukan?”

Pengusaha itupun kemudian terdiam.

Baca Juga: 
Nilai Dari Selembar Uang 100000 Rupiah


Comments

Popular posts from this blog

Cara Mempromosikan Kegiatan, Lomba, Kompetisi, Olimpiade, Seminar, Workshop, event besar

Rekomendasi Catering Halal dan Higienis di Jakarta Untuk Para Wanita Karir

CONTOH ESAI: SALING SINERGI ANTAR LINTAS SEKTORAL LEMBAGA NEGARA UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

CONTOH ESAI TENTANG PENDIDIKAN: "DEVELOPMENT LEARNING"

CONTOH ESAI: MODIFIKASI BONGGOL JAGUNG DAN PISANG KUNING SEBAGAI BAHAN PANGAN ALTERNATIF

CONTOH ESAI TENTANG PENGUATAN PEREKONOMIAN DESA MELALUI 'HOME INDUSTRY'

CONTOH ESAI GAGASAN UNTUK LOMBA NASIONAL & INTERNASIONAL